Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Mengadakan PkM internasional ke Singapura dan Malaysia
Pengabdian Kepada masyarakat dengan sekala Internasional terus dilaksanakan oleh IAIN Kudus. Pada tanggal 11 Juli 2024, rombongan Pascasarjana IAIN Kudus, yang dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si. dan Direktur Pascasarjana Prof. Dr. M. Nur Ghufron, S.Ag. M.Si. melakukan PKM Internnasional di Pondok Pesantren an-Nahdlo, Selangor, Malaysia.
PKM kali ini, pascasarjana IAIN Kudus mengambil tema “Pesantren Aman, Ramah, dan Sehat”. Pada saat memberikan sambutan, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si., selaku rektor menyampaikan tentang peran strategis pesantren. Dimana pesantren dengan keunikan, karakteristik kurikulum, dan ekosistem Pendidikan yang dijalankannya telah terbukti memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Pesantren juga telah teruji komitmennya dalam mencetak generasi muda yang santun, berakhlak mulia, dan berkarakter. Dalam peran strategis tersebut pesantren tetap perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam banyak aspeknya, sehingga stigma negatif atas kehidupan pesantren dan berbagai tantangan lainnya dapat dijawab dengan baik. Oleh karenanya, dalam PKM ini pascasarjana IAIN Kudus mengusung tema pesantren Aman, Ramah, dan Sehat.
Dalam sambutannya, rektor juga menawarkan banyak program Kerjasama, termasuk program beasiswa bagi santri yang mau meneruskan kuliah di IAIN Kudus. Dan secara spontan, tawaran tersebut langsung disambut baik oleh pimpinan pesantren, Ustadz Rizal bin Jamian.
Setelah acara pembukaan selesai kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan diteruskan diskusi panel. Dalam diskusi panel tersebut para dosen pascasarjana tampil menyampakian materi, diantaranya adalah Dr. Abu Choir, MA., yang membahas tentang pengalamannya mengelola pesantren, karena selain dosen beliau juga pengasuh pondok pesantren dan pengurus RMI Jawa Tengah. Ikut meramaikan diskusi juga Ustadz Rizal bin Jamian, pimpinan pesantren an-Nahdlo; dan tiga narasumber perwakilan dari mahasiswa pascasarjana. Semua narasumber sama-sama menyampaikan materi tentang pondok pesantren tapi dalam fokus dan perspektif yang berbeda. Diskusi berlangsung dengan baik dan respon yang antusias dari peserta. Kemudian, setelah dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, diskusi tersebut ditutip oleh moderator. Maka berakhirlah kegiatan PKM di pondok pesantren an-Nahdlo.